Materi Proposal Usaha
Wirsausaha yang berhasil salah satunya
adalah terencana dan targeted. Upaya untuk menajamkan dan mengkonsentrasikan
wirausaha ini, adalah dengna menyusun rencana usaha atau disebut dengan
proposal usaha. Gunanya, memberikan informasi yang terperinci, unik dan
menarik mengenai usaha yang dikelolanya sehingga dapat memberikan keyakinan dan
ketertarikan pihak lain untuk bekerjasama, yang dituangkan dalam bentuk
proposal.
Proposal usaha merupakan media komunikasi secara
menyeluruh yang sangat penting bagi seorang wirausaha untuk menjelaskan profil
usaha yang akan dijalankannya dan menjelaskan bagaimana wirausaha dapat
merealisasikan proposal usaha tersebut. Pada proposal usaha intinya terdiri
dari sasaran dan strategi, yang dimaksud sasaran adalah apa yang ingin dicapai
dan strategi adalah tindakan wirausaha untuk mencapai sasaran tersebut.
KOMPETENSI DASAR
·
Menyusun Proposal Usaha
SUB KOMPETENSI
Siswa
mengetahui kegunaan proposal usaha
·
Warga Belajar dapat menyusun uraian
usaha
·
Warga Belajar dapat menyusun
organisasi dan manajemen usaha
·
Warga Belajar dapat menentukan
bidang pemasaran
·
Warga Belajar dapat menentukan
teknik produksi
·
Warga Belajar mampu menyusun
keuangan perusahaan
Proposal usaha adalah
dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis untuk menjual
barang dan jasa dengan menghasilkan keuntungan yang memuaskan dan menarik bagi
penyandang dana
Komponen Proposal Usaha
Penyusunan
darft proposal usaha umumnya tidak baku namun secara umum proposal
usaha harus disusun berdasarkan analisis wirausaha terhadap kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman yang akan dihadapi.
Informasi yang umumnya tercakup dalam sebuah proposal usaha adalah :
Informasi yang umumnya tercakup dalam sebuah proposal usaha adalah :
1. Uraian usaha
2. Produk
3. Lokasi
4. Pasar
5. Persaingan
6. Laporan keuangan
7. Manajemen usaha
8. Personalia
9. Proposal kredit
10. Lampiran lainnya
A. URAIAN USAHAPada
bagian ini wirausaha dapat memberikan penjelasan singkat tentang usaha yang
sedang atau akan dijalankan, latar belakang pemilihan bidang usaha dan prospek
usaha dimasa mendatang, keunggulan bidang usaha yang dipilihnya, kendala
–kendala bisnis beserta antisipasi pemecahannya.
B. PRODUK
Spesifikasi produk diuraikan secara
rinci mulai dari bentuk, ukuran, jenis, kegunaan, keistimewaan kuantitas
hasil produk setiap periode dan lain-lain
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan
wirausaha dalam memilih produk yang akan dihasilkan adalah :
1. Permintaan
konsumen terhadap produk
2. Kebutuhan
konsumen yang bellum teridentifikasi
3. Daya
beli konsumen
4. Persaingan
dalam pasar
5. sumber-sumber
daya yang menunjang produksi
C. LOKASI
Lokasi usaha harus dicantumkan dalam
proposal usaha karena lokasi merupakan bagian dari aspek pemasaran disamping
harga dan promosi.
2 (dua) hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan
lokasi usaha
1. Backward Linkage (hubungan ke belakang) yaitu hubungan yang berkaitan dengan cara
memperoleh bahan baku yang berdampak pada besarnya biaya produksi.
2. Forward Linkage (hubungan ke depan) yaitu hubungan yang berkaitan dengan daerah
hasil pemasaran yang terkait dengan masalah penjualan dan distribusi produk
untuk sampai ke tangan konsumen
Hal –hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan
lokasi usaha antara lain
·
Dekat dengan sumber bahan baku/sumber
daya
·
Dekat dengan pasar (transportasi )
·
Tanggapan/penerimaan pemerintah
daerah dan masyarakat sekitar
D. PASARPasar merupakan tempat orang melaksanakan transaksi, sebelum memasuki pasar , wirausaha harus menetapkan segmen pasar, target konsumen ,strategi pemasaran termasuk juga kebijakan harga.
5 (lima) jenis pasar yang menjadi sasaran wirausaha
dari produk perusahaannya yaitu :
1 . Pasar monopoli
2. Pasar persaingan sempurna
3. Pasar oligopoly
4. pasar monopolistis
5.
Pasar Monopsoni
1. Pasar Monopoli
Merupakan bentuk pasar yang hanya
terdapat satu penjual atau produsen di dalam pasar yang menghasilkan barang dan
tidak ada barang pengganti nya atau barang substitusinya.
Contoh
pasar monopoli di Indonesia PT Perusahaan Listrik Negara (PT PLN) dan PT Kereta
Api Indonesia (PT KAI)
2. Pasar Persaingan sempurna
Merupakan bentuk pasar dengan banyak
produsen atau penjual dan pembeli. Produk yang dihasilkan bersifat homogen atau
sejenis dan produsen bebas keluar masuk pasar tanpa hambatan. Contoh pasar
persaingan sempurna beras, gandum, gula dll
3. Pasar Oligopoli
Merupakan bentuk pasar dimana terdpat
beberapa produsen atau penjual yang menguasai pasar dan saling ketergantungan
antar perusahaan (produsen) dan banyak terdapat pembeli, contoh pasar
oligopoly adalah pasar semen, industri mobil dan pasar layanan selular.
4. Pasar Monopolistis
Dalam pasar ini terdapat cukup banyak
produsen atau penjual yang menjual produk sejenis tetapi memiliki perbedaan
dalam beberapa aspek.
Contoh pasar monopolistik pada produk
sampoo, pasta gigi, sabun dll meskipun memiliki fungsi yang sama tetapi setiap
produk yang dihasilkan berbeda memiliki cirri khusus misalnya aroma, warna,
kemasan dll.
5. Pasar Monopsoni
Adalah bentuk pasar dimana terdapat
banyak produsen yang menawarkan hasil produksinya hanya kepada satu pembeli
tunggal saja.
Contoh
pasar monopsoni adalah penjualan perangkat kereta api yang hanya dibeli oleh PT
Kereta Api Indonesia (KAI).
E.PERSAINGAN
Perusahaan harus bisa menjelaskan posisi
usahanya dan pesaingnya dalam pasar yang ada
Posisi perusahaan dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Pemimpin
pasar (Market leader)
2. Penantang
pasar (Market Challanger)
3. Pengikut
pasar (Market Follower)
4. perelung
pasar (Market Nicher )
ad 1) Pemimpin Pasar (Market Leader )
Perusahaan ini menguasai bagian terbesar
dalam pasar (40% pasar) . Pemimpin pasar umumnya memiliki cukup kekuatan untuk
mengendalikan harga dan harus berusaha mempertahankan posisinya didalam pasar
agar tidak direbut oleh perusahaan pesaing. Untuk mempertahankan
posisinya perusahaan harus menyediakan dana yang besar untuk biaya promosi.
ad 2) Penantang Pasar (Market Challanger )
Merupakan
urutan kedua dari pemimpin pasar, menguasai 30% pasar dan dapat menyerang
market leader dan pesaing-pesaing lainnya dengan cara memberikan pelayanan yang
memuaskan, “ perang harga ” dan menggencarkan promosi untuk merebut bagian
pasar.
ad. 3) Pengikut Pasar ( Market Follower )
Menguasai 20% pasar, pengikut pasar
lebih suka menawarkan hal-hal yang serupa dan meniru produk perusahaan pemimpin
pasar. Pengikut pasar memiliki pangsa pasar yang tidak terlalu banyak tetapi
tetap setia pada produknya
Ad.4) Perelung Pasar (Market Nicher )
Perusahaan jenis ini menguasai 10%
bagian pasar mencoba masuk ke celah-celah pasar yang aman dan menguntungkan
yang dilupakan atau terlewatkan oleh perusahaan besar. Perelung pasar merupakan
pesaing bagi perusahaan pengikut pasar dan cenderung menghindari persaingan
dengan perusahaan besar.
F.LAPORAN KEUANGAN
Perusahaan yang baru memulai usaha harus
menyertakan rencana modal, estimasi biaya dan pendapatannya,sedangkan yang
telah memiliki usaha wajib menyertakan laporan keuangan yang lalu dalam rencana
usaha .
Laporan keuangan meliputi neraca
perusahaan, laporan laba/rugi,analissis titik impas (BEP) serta sumber
permodalan, jadi bisa dinilai kemampuan riil maupun potensi perusahaan.
G.MANAJEMAN USAHA
Dalam
proposal usaha wirausaha harus menguraikan bentuk kepemilikan,
struktur modal, peranan organisasi perusahaan, status badan hukum usaha yang
akan dijalankan apakah berbentuk badan usaha perseorangan, Firma, CV, Perseroan
Terbatas atau bentuk badan usaha lainnya.
H. PERSONALIA (sumber daya manusia)
Pada
bagian ini wirausaha dapat menjelaskan susunan personalia dalam
struktur organisasi perusahaan,lengkap dengan jumlah pegawai dan latar
belakang pendidikan.
I.PROPOSAL KREDIT
Dalam
proposal kredit wirausaha mengajukan sejumlah dana yang diperlukann
dalam mengembangkan
usahanya,serta rincian alokasi penggunaan dana.
J. LAMPIRAN-LAMPIRAN
Hal
penting yang perlu dicantukan wirausaha pada bagian ini adalah dokumen-dokumen
penting perusahaan seperti akta pendirian perusahaan, SIUP, sertifikat
tanah dan sebagainya.
Sistematika Penyusunan Proposal Usaha
SISTEMATIKA PENYUSUNAN PROPOSAL USAHA
1. Uraian Usaha
1. Latar Belakang usaha
2. Prospek perusahaan
3. hambatan yang dihadapi
4. pemecahan masalah usaha
2. Produk
1. Bentuk
2. Jenis
3. Kegunaan
C. Lokasi
1. Backward Linkage
2. Forward linkage
D.Pasar dan Segmen Pasar
1. Segmen pasar untuk pemasaran hasil produksi
2. jenis pasar yang dimasuki
3. posisi perusahaan dalam pasar
E. Persaingan
a. jumlah
pesaing
b. strategi
dalam menghadapi persaingan
F. Laporan Keungan
1. Neraca
2. Rugi/Laba
3. Titik pulang pokok (BEP)
4. Sumber permodalan
G. Sumber Daya Manusia
1. Jumlah karyawan
2. Latar belakang pendidikan karyawan
H. Proposal Kredit
1. Alokasi kebutuhan dana
2. Total kebutuhan dana
I. Lampiran
1. Surat izin usaha
2. data penelitian pasar
3. surat perjanjian lainnya
Contoh Proposal Usaha
URAIAN USAHA
Usaha industri DIGITAL PRINTING yang
akan didirikan adalah jenis usaha industri unit produksi sekolah
berskala kecil yang memproduksi TSHIRT DIGITAL PRINTING berbahan
baku kaos polos dan transfer paper.
Alasan memilih usaha industri
tshirt digital printing dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :
a. Bahan
bakunya mudah didapat
b. Diminati oleh
semua kalangan seperti anak-anak, remaja dan dewasa
c. Menyediakan
tempat praktik dan memberikan pengalaman belajar kepada siswa-siswi untuk
mengelola usaha dalam mengaplikasikan pembelajaran kewirausahaan dan
pembelajaran produktif Multimedia
d. Harga
terjangkau untuk semua kalangan
PROSES PRODUKSI
Proses Produksi
|
Bahan Baku
|
Teknologi
|
Mesin
|
Mendesain gambar
|
Digital
|
Komputer
|
|
Mengeprint
|
Tinta
|
Digital
|
Printer
|
Menempel desain
|
Tranfer paper
|
Manual
|
|
Mengepres
|
Kertas + kaos
|
Manual
|
Mesin pres tshirt
|
KAPASITAS PRODUKSI
Fasilitas dan Mesin Produksi yang
dimiliki
Fasilitas dan mesin produksi
|
Jumlah
|
Total Nilai
|
Komputer
|
2 unit
|
Rp. 8.000.000
|
Printer
|
1 unit
|
Rp. 1.200.000
|
Mesin press tshirt
|
2 unit
|
Rp. 3.000.000
|
Total
|
Rp.12.200.000
|
Kapasitas produksi rata-rata per bulan = 10 tshirt x
24 hari = 240 tshirt
Analisis Pesaing
Pesaing
|
Keunggulan/ Kekuatan
|
Kelemahan
|
Peluang
|
Ancaman
|
Pedagang kaos disekitar sekolah
|
·
Harga lebih murah
·
Sudah memiliki
pelanggan
·
Cukup pengalaman
·
desain kurang baik
·
mutu lebih rendah
·
Pangsa pasar masih
luas
·
Penjual sejenis
·
Kemajuan teknologi
·
Kekurangan modal
|
Catatan menggunakan analisis SWOT
PASAR DAN SEGMEN PASAR
Segmen pasar yang dibidik untuk
sementara waktu tiga tahun kedepan adalah siswa-siswi di SMP, SMA dan SMK Bakti
Idhata di kecamatan Cilandak Jakarta Selatan. Diperkirakan jumlah siswa siswi
SMP, SMA dan SMK Bakti Idhata 1.200. siswa. Jika 20% dari jumlah siswa
yang menjadi sasaran pemasaran tertarik terhadap produk tshirt digital
printing, maka akan ada calon konsumen sebesar 240 orang konsumen.
Strategi pemasaran yang dilakukan adalah
dengan cara
o Personal
Selling dengan melakukan penawaran langsung kepada siswa siswi di sekolah
o Demonstrasi,
demonstrasi pembuatan tshirt yang dilakukan pada kegiatan pentas seni
dilingkungan sekolah diharapkan akan menaikkan jumlah produksi
Dengan asumsi konsumen 240 orang
perbulan, maka jumlah produk yang harus dihasilkan adalah kurang
lebih 264 tshirt, yaitu jumlah target dan 10% untuk stok. Dengan
asumsi pasar tumbuh 20% pertahun, maka gambaran pasar 3 tahun kedepan dapat ditunjukan
sebagai berikut;
Tahun usaha
|
Jumlah Konsumen
|
Jumlah Produk
|
2010 -2011
|
240
|
264
|
2011 – 2012
|
288
|
316
|
2012 – 2013
|
344
|
378
|
MANAJEMEN USAHA
A. Personil :
Personil pelaksana kegiatan usaha tersusun sebagai berikut:
No
|
Nama
|
Pendidikan/Keahlian
|
Deskripsi tugas
|
1
|
Feni Ferdiani
|
SMK Multimedia
|
Manajer dan pemasaran
|
2
|
Indra Sidharta
|
SMK Multimedia
|
Produksi
|
3
|
Zainal
|
SMK Multimedia
|
Produksi
|
B. Pendamping :
Usaha industri TSHIRT DIGITAL dalam menjalankan usahanya akan didampingi:
No
|
Nama
|
Pendidikan/Keahlian
|
Deskripsi tugas
|
1
|
Dahlianah, SE
|
S1 Ekonomi
|
Pendampingan manajemen
|
2
|
Abdul Latif
|
D4 Teknologi
|
PengembanganProduksi
|
TUGAS KEWIRAUSAHAAN- PROPOSAL USAHA
Nama : Henni
Hermawati
(13611316)
Idawati
Manik
(13611460)
Nurul Annisa.
I
(15611387)
Nurwanti
(15611416)
Yohakim Yordanus
Nai (18611866)
Kelas : 2SA02
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman
dan lingkungan maka orang sekarang mulai berhati-hati dalam memilih dan membeli
sesuatu. Salah satu hal dimana orang sangat hati-hati dan teliti sekali dalam
memilih dan membeli adalah ketika membeli makanan.
Zaman dulu orang membeli makanan
hanya berpedoman pada rasanya yang enak dan murah, ini terutama bagi kalangan
masyarakat menengah ke bawah. Dua hal inilah yang menjadi prioritas utama dalam
membeli makanan. Mereka tidak begitu memikirkan kandungan gizi dan nutrisi yang
terkandung didalam makanan yang mereka beli.
Akan tetapi akhir-akhir ini
kecenderungan masyarakat kita dalam membeli makanan adalah memperhatikan rasa,
gizi yang terkandung dalam makanan tersebut, baru kemudian memikirkan harga.
Oleh karena itu, roti banyak menjadi pilihan manusia untuk makanan
ringan, dimana dari segi rasa, roti menawarkan cukup banyak rasa yang
ditawarkan dan enak, dari segi gizi juga memenuhi kebutuhan gizi manusia, dari
segi harga, roti mudah dijangkau semua kalangan masyarakat.
Berdasarkan fenomena diatas maka
sangat cocok dan potensial bila kami mendirikan usaha jualan roti bakar, dimana
dari segi rasa memenuhi rasa enak, dari segi gizi roti bakar sesuai dengan apa
yang diinginkan oleh konsumen karena mengandung karbohidrat, protein dll. Dari
segi harga roti bakar terbilang mudah dijangkau oleh semua lapisan masyarakat.
1.1
Visi
-
Memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
-
Menjadi salah satu usaha kuliner tersukses di Jakarta, bahkan Indonesia.
-
Menjadi produsen roti bakar nomor 1 di Indonesia.
1.2
Misi
-
Terus berinovasi dalam menciptakan menu-menu yang unik dan menarik.
-
Menciptakan ide-ide kreatif sebagai penarik minat para pembeli.
-
Memberikan pelayanan yang baik dan ramah dalam upaya menarik pembeli.
-
Menjual produk dengan harga yang terjangkau tetapi dengan kualitas dan rasa yg
memukau.
1.3 Tujuan
Usaha
Menjadi salah satu usaha kuliner
yang sukses di Jakarta dengan omset yang tinggi sehingga dapat membuka banyak
cabang di Indonesia dan menampung banyak karyawan.
BAB 2
RINGKASAN BISNIS
2.1
Profil Usaha
Nama Usaha :
Kedai Roti Bakar
Jenis
Usaha : Kuliner
Alamat Usaha : Jalan Raya
Kemuning No.21, Jakarta Pusat
Telepon
: 085690174304
2.2
Gambaran Awal Usaha
Usaha ini merupakan usaha saya
yang pertama. Dalam tahap awal saya akan meminjam dana dari Bank sebagai
tambahan awal modal kami dalam mendirikan usaha ini. Selanjutnya saya akan
menyewa tempat sebagai lokasi usaha saya dan membuat surat izin usahanya.
BAB 3
PRODUK
3.1
Gambaran Produk
Produk roti bakar saya berbeda
dari roti-roti bakar yang lainnya. Saya mempunyai ide dan inovasi tersendiri
dalam menciptakan menu roti bakar. Saya tidak hanya menjual roti bakar biasa
pada umumnya, tetapi saya juga mempunyai menu spesial yakni roti bakar buah dan
roti bakar ice cream. Tidak hanya menjual roti bakar, saya juga menjual aneka
minuman seperti aneka macam jus buah, sirup, bebagai jenis kopi, maupun ice
cream. Saya harap dengan ide dan inovasi saya dalam menjual roti bakar, dapat
menarik para pembeli sehingga dapat meningkatkan omset penjualan saya.
3.2 Gambaran
Persaingan
Untuk saat ini saya mempunyai
beberapa pesaing. Pengaruh pesaing terhadap
penjualan roti bakar saya agak
sedikit berpengaruh karena pesaing saya sudah terlebih dahulu berjualan roti
bakar dan juga tempat berjualannya yang cukup strategis sehingga banyak orang
yang melakukan aktifitas disekitar ditempat tersebut sering berkunjung dan
membeli roti bakar mereka.
3.3 Gambaran
Penjualan
Dalam pelaksanaannya nanti, saya
akan menjual roti bakar ditempat yang strategis, yakni di Jalan Kemuning Raya
No.21 Jakarta Pusat yang merupakan salah satu tempat yang strategis di
Jakarta. Tentu dalam penjualannya nanti, ada strategi-strategi penjualan yang
akan saya pakai dalam menarik calon pembeli. Besar harapan saya agar dalam
pelaksanaannya nanti penjualan roti bakar saya dapat berjalan dengan sukses.
BAB 4
ANALISIS SWOT
1. Strenght (Kekuatan)
Ø Mempunyai ciri khas menu
yang berbeda dengan usaha roti bakar yang lainnya yaitu roti bakar
buah dan roti bakar ice cream.
Ø Tempatnya strategis dan
mempunyai cabang di mana-mana sehingga mudah untuk dikunjungi.
Ø Rasanya sangat enak.
Ø Harganya cukup murah
,terjangkau, pelayanan memuaskan, rapi dan bersih.
Ø Selai yang digunakan
untuk roti bakar berasal dari buah segar dan tanpa pengawet karena dibuat
sendiri.
2. Weakness (Kelemahan)
·
Tidak cocok bagi orang yang tidak suka roti, buah, ataupun ice cream.
·
Belum mempunyai cabang.
·
Kurang modal untuk memulai usaha.
·
Harga bahan baku tidak stabil (dalam pembuatan selai).
3. Opportunity (Peluang)
Ø Digemari sebagian
besar masyarakat.
Ø Ciri khas menu
yaitu roti bakar menjadikan usaha ini sangat menjanjikan.
Ø Cabang yang semakin
banyak membawa konsumen mudah mendatanginya.
Ø Budaya masyarakat yang
konsumtif.
4. Threat (Ancaman)
·
Banyak saingan diluar sana.
·
Harga bahan baku yang sewaktu-waktu bisa naik dapat menyebabkan kenaikan harga
roti bakar yang mungkin dapat mengurangi pembeli.
·
Bila hujan turun maka orang malas keluar rumah sehingga pembeli tidak begitu
banyak (jarang).
BAB 5
PERENCANAAN KEUANGAN
Total biaya pembangunan usaha Toko Roti Bakar tersebut
sebesar Rp 17.750.000,- dengan rincian sebagai berikut =
1. Biaya
Tetap (Fixed Cost)
-Kontrak
toko/bulan
Rp 1.000.000,-
-Kursi, meja,
lemari
Rp 5.000.000,-
-Pemanggang roti 3
unit
Rp 750.000,-
-Kompor gas 3
unit
Rp 1.200.000,-
-Peralatan memasak
lainnya
Rp 2.500.000,-
-Peralatan
makan-minum
Rp 2.500.000,-
-Kulkas
Rp 1.500.000,-
-Listril, air,
dll
Rp 300.000,-
-Pembuatan banner, stiker daftar
harga
Rp 50.000,-
Total
Rp 14.800.000,-
2. Biaya
Variabel (Variable Cost) per Bulan
-Roti
Rp 500.000,-
-Aneka macam
selai
Rp 300.000,-
-Coklat dan ceres
Rp 300.000,-
-Kacang
Rp 200.000,-
-Keju
Rp 300.000,-
-Pisang
Rp 200.000,-
-Susu
Rp 300.000,-
-Mentega/margarin
Rp 200.000,-
-Aneka macam
buah
Rp 300.000,-
-Aneka rasa ice
cream
Rp 300.000,-
-Es
batu
Rp 150.000,-
-Gas
Rp 300.000,-
-Plastik, kertas
roti, sedotan, dll
Rp 250.000,-
Total
Rp 3.500.000,-
3. Total Biaya (Total
Cost)
TC = TFC + TVC
TC = Rp 14.800.000,- + Rp 3.500.000,-
TC = Rp 18.300.000,-
4. Daftar Harga
-Harga Roti Bakar
Buah
= Rp 15.000,-
-Harga Roti Bakar Es
Krim
= Rp 15.000,-
-Harga Roti Bakar
Coklat
= Rp 10.000,-
-Harga Roti Bakar
Keju
= Rp 10.000,-
-Harga Roti Bakar Coklat
Keju =
Rp 13.000,-
-Harga Roti Bakar Pisang
Coklat = Rp 13.000,-
-Harga Roti Bakar Pisang
Keju =
Rp 13.000,-
-Harga Roti Bakar Coklat Kacang
= Rp 13.000,-
-Harga Jus
Buah
= Rp 10.000,-
-Harga Es
Buah
= Rp 13.000,-
-Harga Es
Krim
= Rp 13.000,-
5. Pendapatan
Target penjualan roti bakar per hari adalah 30 porsi. Waktu
berjualan Senin-Minggu. Atau dalam sebulan menjual 600 porsi.
Pendapatan Harian = Rp
10.000,- x 30 = Rp
300.000,-
Pendapatan Bulanan = Rp 300.000,- x
20 = Rp 6.000.000,-
6. Penghitungan Harga
Harga Pokok/Biaya
Variabel
= Rp 3.500.000,-
Hpp per
Porsi
= Rp 3.500.000,- /
600 =
Rp 5.833,- ≈ Rp 6.000,-
Laba yang
diinginkan
= Rp 10.000.- ─ Rp 6.000,- = Rp 4.000,-
7. Analisis Titik Impas
(Break-Event Point)
BEP = Biaya Tetap = Rp 18.300.000,- =
4575 porsi
Profit
Rp 4.000,-
Berarti akan BEP dalam = 4575/600 = 7.625 bulan
SUMBER DANA INVESTASI
Kebutuhan dana dalam pembangunan usaha ini berasal dari dana
sendiri dan dana pinjaman dari bank, yaitu:
Modal sendiri :
Rp 9.150.000,00 (50%)
Kredit Bank
: Rp 9.150.000,00 (50%)
Total
Rp 18.300.000,00 (100%)
BAB 6
PENUTUP
A. Antisipasi Masa Depan
Sebagai wirausahawan yang baik,
kami tidak akan membiarkan usaha ini berjalan secara mendatar. Kami akan terus
mencoba memperbaiki kualitas pekerjaan kami, agar para peminat atau konsumen
puas atas pelayanan dan citarasa roti yang kami buat. Karena apabila kualitas
roti kami tidak kami tingkatkan kemungkinan besar usaha ini tidak akan
maju dan terancam bangkrut.
B. Kesimpulan
Menurut kami usaha ini dapat
berkembang dan akan mencapai keberhasilan. Kami sangat yakin bahwa usaha ini
akan maju dan terus berkembang karena dilakukan oleh orang–orang yang mempunyai
kualitas dalam menjalankan setiap pekerjaan. Kami sadar bahwa usaha ini tak
akan langsung berkembang pesat tapi kami akan terus berjuang untuk terus
menjalankan dan mengembangkan usaha ini.